Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Cerita ospek di Universitas Brawijaya

Maba UB 2013 Ospek Universitas Brawijaya (UB) dikenal dengan istilah PK2MU atau Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas, merupakan kegiatan yang memperkenalkan dunia perkuliahan yang sangat berbeda dengan dunia saat dibangku sekolah, kemudian mensosialisasikan kepada mahasiswa baru dan memberikan pengarahan tentang proses pembelajaran yang akan mereka hadapi selama di kampus. Sebelum Hari-H pelaksanaan PK2MU, kami telah diberikan tugas untuk di kerjakan di rumah (penugasan baca disini : Tugas PK2MU Raja Brawijaya 2013 (Laskar 51) (Salah satu barang bawaan : nametag, gantungan kunci, alat tulis) (Salah satu tugas PK2MU : menggambar Denah atau Peta Universitas Brawijaya) PK2MU Universitas Brawijaya ini dilaksanakan pada tanggal 4 dan 5 Agustus 2013. Maba UB yang berjumlah 15 ribu itu dibagi kedalam 2 keraton. Saya tergabung kedalam keraton 1 cluster 2 yang mendapat jadwal dihari pertama yaitu tgl 4 Agustus. Mereka menyebut kami #Laskar5

Peran Mahasiswa (Agent of change, Social control, Iron stock)

Salam Satu Jiwa para Pemimpin Bangsa ...  Berbagai peristiwa akhir-akhir ini membuat bangsa kita sepertinya kian kehilangan pegangan untuk keluar dari persoalan. Korupsi yang menggurita, lemahnya penegakan hukum, kemiskinan, serta persoalan infrastruktur, dan fasilitas pelayanan public yang buruk terus memicu amarah kita. Pemerintah bagai "televisi rusak". penonoton amat kecewa. Indonesiaku Salah Urus..     Kita melihat hari ini hukum tegak kokoh dihadapan rakyat kecil, tetapi hukum loyo lunglai di depan orang-orang kuat. Hukum menjadi tak berguna lagi di depan orang-orang berkuasa. Dapatlah disimpulkan bahwa Republik Indonesia yang sering dilabeli sebagai Negara Hukum terus terjepit oleh para pencipta hukumnya sendiri. Melihat kondisi ini membuat kita merasa pesimis akan seperti apa bangsa kita kedepannya ? Hingga akhirnya bermuara pada satu pertanyaan, adakah pemimpin sekaligus negarawan yang mampu membawa perubahan ? Mahasiswa sebagai kaum int

Hamzah Izzulhaq, Entrepreneur Muda Indonesia

B ibit-bibit kemandiriannya telah terbentuk sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung, Hamzah Izzulhaq, demikian nama entrepreneur muda ini memoles jiwa entrepreneur -nya. Bertujuan menambah uang saku, ia melakoni semua itu di sela-sela waktu luang saat kelas 5 SD. T erlahir dari keluarga menengah sederhana. Sang ayah berprofesi sebagai dosen ,   sementara ibunda adalah guru SMP. Secara ekonomi, Hamzah tak kekurangan. Ia senantiasa menerima uang saku dari orangtuanya. Namun terdorong oleh rasa ingin   Mandiri   dan memiliki uang saku yang lebih banyak, Hamzah rela menghabiskan waktu senggangnya untuk mencari penghasilan bersama dengan teman-temannya yang secara ekonomi masuk dalam kategori kurang mampu. Hamzah mulai menekuni bisnisnya secara serius ketika beranjak remaja dan duduk di bangku kelas 1 SMA. Ia berjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian