Langsung ke konten utama

Apa Yang Terjadi Jika Bumi Tanpa Pohon?

Pernahkah Anda membayangkan jika bumi kita sudah tidak ditumbuhi oleh pepohonan? Tentu ini bukan hal yang kita semua inginkan. Salah satu sumber kehidupan di Bumi adalah pohon. Maka seharusnya kita mengecam tindakan perusakan, seperti pembalakan liar dan lain sebagainya.

Contoh paling dekat yang kembali marak di 2014 ini adalah kelakuan "primitif" para caleg yang masih memanfaatkan pohon sebagai media kampanye. Mereka dengan seenaknya memajang foto narsisnya bagai penampakan yg bergelantungan di pohon-pohon, tanpa sadar itu dapat merusak kelangsungan hidup sebuah pohon.

Penampakan Caleg di Pohon
Hmm, kita kembali ke topic kira-kira Apa Yang Terjadi Jika Bumi Tanpa Pohon?. Pastilah kelangsungan hidup manusia akan terganggu, lumpuh bahkan hancur. Tak hanya itu, kita juga akan sulit membedakan mana Jakarta dan mana daerah yg lain karena semuanya sudah terkena banjir. hehe. Dan yang paling utama adalah, kita tidak akan pernah merasakan gratisnya oksigen yang kita hirup setiap kali menghembuskan nafas terakhir, karena Pohon sebagai sumber oksigen sudah tidak ada.

Tambahan dari http://www.belantaraindonesia.org menyebutkan bahwa Jika Bumi tanpa Pohon :
Lokal deforestasi dapat menyebabkan kekeringan banjir dan kemudian karena limpasan air erosi tanah akan mempengaruhi kualitas pertanian. Dampak lain dari deforestasi adalah spesies rugi, karena pohon menyediakan habitat bagi ratusan spesies. Dan, tentu saja, deforestasi mengarah ke rilis besar karbon, yang mempengaruhi iklim kita.

Apa dampak jangka panjang mungkin deforestasi? Pelepasan karbon begitu banyak dapat menyebabkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut, mengakibatkan hilangnya terumbu karang dan ikan, hilangnya mata pencaharian dan peningkatan penyakit tropis, dan pengungsi lingkungan. Konflik antara satwa liar dan air yang mungkin akan terjadi.

Proses fotosintesis akan berhenti, yang berarti bahwa kita perlahan - lahan akan kehabisan oksigen. Dalam hal ini, umat manusia akan memiliki sekitar 200 tahun sampai semua oksigen menghilang dari atmosfer (dengan jumlah saat ini orang di Bumi ).

Tapi itu bukan hal terburuk yang akan terjadi. Hilangnya tumbuhan juga akan menghancurkan rantai makanan di planet ini. Hewan - hewan herbivora semua akan mati dalam waktu satu tahun. Tapi itu tidak berarti bahwa semua kehidupan di Bumi akan hilang. Banyak bakteri dan organisme luka bakar sel yang akan terus berkembang.

Dari penjelasan tersebut sudah jelas bahwa Pohon memang sangat penting dalam kelangsungan hidup kita di bumi. Mengapa tidak dari sekarang kita peduli dan cinta pohon - pohon?
Ayo Menanam Pohon
"Waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Waktu terbaik yang kedua adalah sekarang"

Jamban Blogger


Komentar

  1. pastinyaa gersaaaang banget yah kalau gak ada pohonnya --"

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, sudah pasti itu. mari kita turun tangan melestarikan pohon di lingkungan kita :)

      Hapus
  2. ga adanya kelangsungan hidup yg baik bagi makhluk hidup lainnya di bumi, karena pohon memegang peranan penting dalam menetralisirkan udara yang kini sudah di penuhi polusi

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali, pohon sbg sumber oksigen. mari ikut turuntangan menanam pohon :)

      Hapus
  3. kalo ada pohon jadi adem. di rumahku juga ada dua pohon mangga, jadi rumah tetep asri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga ada foto narsis caleg bergelantungan kan? bagi mangganya :D

      Hapus
  4. "Waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Waktu terbaik yang kedua adalah sekarang jadi, mari kita bersama2 untuk selamatkan hutan kami, hutan indonesia :))

    BalasHapus
  5. Dan bumi bakal jadi tempat ternyaman dan teradem jika tak ada manusia.

    BalasHapus
  6. Akan banyaknya polusi dan oksigen berkurang. Keberadaan pohon juga menyerap air :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, kalo sudah tdk ada yg menyerap air pasti Banjir lagi kan :p

      Hapus
  7. depan rumahku udah gak ada pohon :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. depan rumahku jg gak ada, adanya cuma bunga dan pintu rumah :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Asisten Praktikum di Kampus

Sertifikat Asisten  Ada banyak sebutan di berbagai fakultas, Asisten Lab (Aslab)/ Asisten Dosen (Asdos) / Asisten Parktikum (Asprak) yang intinya bertugas untuk membantu dosen saat mengajar mata kuliah ber-praktikum.  Pendaftaran asisten praktikum Desain dan Pemrograman Web di FILKOM UB dibuka setiap semester genap. Untuk mendaftar asisten banyak kriteria dan seleksi yang harus ditempuh. Diantaranya adalah mahasiswa aktif FILKOM UB, pernah menempuh mata kuliah yang dipilih dengan nilai minimal B. Tentu para asisten adalah orang-orang pilihan sesuai kriteria kampus. Aku pertama kali mendaftar asisten saat masuk semester 6 tahun ajaran 2015/2016. Motivasi utama saya mendaftar waktu itu adalah ingin melawan kelemahan saya, karena saya tergolong orang introvert, terkadang sulit sekali bagi saya untuk berbicara di depan umum, kadang merasa gugup atau istilah kerennya nervous ketika harus berbicara di depan banyak orang. Niatku yang paling utama adalah melatih komun...

Anak SMA vs Anak Kuliah

Dulu ketika status saya masih “Anak SMA” , saya pengen banget cepat-cepat lulus, nggak sabar pengen kuliah. Mungkin teman-teman juga banyak yang begitu kan ? hayo ngaku deh . Sekarang setelah menjadi anak kuliahan, eh bukannya senang tapi malah pengen balik lagi ke masa putih abu-abu itu. Belum cukup setahun saya menanggalkan status Anak SMA itu , kenangan manis bersama teman-teman REIGA masih segar dalam ingatan, ah pengen kembali mengulangi kisah itu. “Masa SMA memang masa yang paling alay ngangenin” Back to topic, “ Apa sih bedanya sekolah sama kuliah? Toh sama aja kerjaannya belajar belajar juga” . Memang benar, sekolah dan kuliah memiliki kesamaan yaitu : BELAJAR. Tapi menjadi seorang mahasiswa itu TIDAK MUDAH guys. Banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai proses menjadi MANDIRI dan DEWASA . Jujur sih waktu saya SMA udah t erbiasa semua disediakan oleh orang tua. Nah i ni lah yang harus diubah mulai dari sekarang sebagai proses biar nanti nggak repot saat ...

Bangga Menjadi Apatis?

“Sebentar lagi pemilu. Udah tau mau milih siapa?” “Ah bodo amat dah. Aku gak suka politik” ***** “Tahun ini banyak yang nyaleg ya. Orang nya juga gak sembarangan.” “Ohya? Aku baru tahu malah. hahaha” (tertawa bangga)  ***** “Tahun ini pertama kali kita milih presiden nih. Kira-kira siapa ya yang bakalan menang?” “Gak tau ah, ikut keluarga aja milih siapa.” ***** “Anies Baswedan maju, coy. Ada istilah ‘turun tangan’ lagi. Gabung yuk?” “Ah kamu kayak anak Sos-Pol aja ngurusin yang begituan.” “Ya jangan apatis juga, bro” “Muak kalo ngeliat apalagi mikirin politik, yin. Kerjaan mereka korup.” “Ya jangan sampe terulang lagi lah” “Bodo ah. Gak penting juga mikirin yang begituan” ***** Saya heran, mengapa banyak orang yang apatis dan dengan bangganya mengaku apatis sedangkan di saat yang sama mereka sibuk memaki pemerintah yang ‘gak ada benernya’ di mata mereka. Mbok ya kalau tahu itu salah yo dibenerin toh. (ala Jowo). Yuk ubah pola pikir kalian teman-...