Langsung ke konten utama

Kiat-kiat mencegah laju pemanasan global


Stop global warming !!!

Teman-teman sadar atau tidak, saat ini bumi kita sedang menghadapi pemanasan yang begitu cepat, yang oleh para ilmuan menyebutnya sebagai pemanasan global (global warming). Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.

Lantas Siapa yang harus bertanggungjawab? Nenek moyang lo? Bukan, ini karena salah kita semua, karena aktifitas manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik dan bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat kedepannya.


Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan sebagai upaya mencegah laju pemanasan global :

1.      Jadilah Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan. Saya bukan melarang anda makan daging lo ya, tapi bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian (cuma makan sayur), Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya. Atau niru gaya hidup anak kost tu yg makannya indomie. Hehehe

2.      Tanam Pohon
Pernakah anda berpikir, Apa yg terjadi jika bumi tanpa pohon?. Satu pohon besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Yuk tanam pohon..

3.      Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.


4.      Kurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.

5.      Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.

6.      Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.

7.      Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.


8.      Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari
Ya iyalah, masa dibawah rintik hujan. Maksudnya disini jangan menggunakan alat pengering, karena itu akan mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.

9.      Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!

10.  Daur Ulang Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.

Ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan yg akan kita wariskan kepada anak cucu kita. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming !!!

Sumber Referensi :
http://www.globalwarming.co.id
http://www.wikipedia.com

Komentar

  1. Global warming itu muncul ketika dimulainya revolusi industri. Saat ini kita sendiri tak bisa lepas dari industri. Contohnya, bisakah kita hidup tanpa listrik? Hayooo?

    Bumi semakin lama akan semakin panas. Walaupun begitu kita bisa mencegahnya untuk tidak segera menjadi terlalu panas. Cara yang paling mudah adalah dengan laku hidup "primitif", yang sebisa mungkin membatasi eksplorasi alam. Sudah siap kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sudah mulai membiasakan diri untuk berperilaku baik terhadap lingkungan. saya berkebun di hari libur, menanam bunga dan bibit pohon di sekitar rumah, (saya penggila jambu, jadi tumbuhan yang saya pilih pohon jambu) karna saya yakin sekecil apapun kebaikan kita terhadap alam pasti alam akan memberi manfaat juga ke kita. saya juga membiasakan diri untuk menghemat energi (selalu mematikan lampu di siang hari dan tidak menggunakan kipas angin saat siang hari, saya lebih memilih membuka jendela sebagai ganti pendingin ruangan) dan tidak membuang sampah sembarangan. saya lebih memilih menyimpan plastik bekas makanan di dalam tas sampai saya menemukan tempat sampah. karna saya sadar saya harus menyisakan bumi yang nyaman untuk anak cucu saya nanti :)

      Hapus
    2. hm..asyik sekali.. semangat!! Biarkan nanti anak cucu kita bangga dan tahu bahwa di era ini kita tidak tinggal diam, tapi kita turun tangan demi keselamtyan lingkungan hidup mereka :)

      Hapus
  2. udah banyak yg aku lakuin untuk bumi ini.. tapi aku tak dihiraukan olehnya (?) -_- haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. pukpukpuk tiak.. so sweet bgt kamu, hahaha

      Hapus
  3. saat ini dampak global warming sudah terasa banget, suhu jadi lebih panas dari 5 atau 10 tahun yang lalu

    BalasHapus
  4. proyeksi ekstrim global warming ==== film The Day After Tomorrow

    BalasHapus
  5. kalo aku sih ngerjain sesuatu yang nyata aja kayak ikutan CFD, mulai naik angkot kalo keluar, dan buang sampah di tempat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantep nih.. kita memang harus ikut turun tangan, ga hanya urun angan! :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Asisten Praktikum di Kampus

Sertifikat Asisten  Ada banyak sebutan di berbagai fakultas, Asisten Lab (Aslab)/ Asisten Dosen (Asdos) / Asisten Parktikum (Asprak) yang intinya bertugas untuk membantu dosen saat mengajar mata kuliah ber-praktikum.  Pendaftaran asisten praktikum Desain dan Pemrograman Web di FILKOM UB dibuka setiap semester genap. Untuk mendaftar asisten banyak kriteria dan seleksi yang harus ditempuh. Diantaranya adalah mahasiswa aktif FILKOM UB, pernah menempuh mata kuliah yang dipilih dengan nilai minimal B. Tentu para asisten adalah orang-orang pilihan sesuai kriteria kampus. Aku pertama kali mendaftar asisten saat masuk semester 6 tahun ajaran 2015/2016. Motivasi utama saya mendaftar waktu itu adalah ingin melawan kelemahan saya, karena saya tergolong orang introvert, terkadang sulit sekali bagi saya untuk berbicara di depan umum, kadang merasa gugup atau istilah kerennya nervous ketika harus berbicara di depan banyak orang. Niatku yang paling utama adalah melatih komunikasi ver

Terima kasih IFL Malang

Foto Departemen DEKSI 2016/2017 Maret 2015, waktu itu adalah kali pertamaku bertemu dengan sebuah keluarga baru di Malang. Ya, mereka adalah Indonesia Future Leaders (IFL) Chapter Malang. Sebelumnya saya tidak mengenal mereka. Semua berawal dari niat, ketertarikan dan rasa penasaran, akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaftar sendiri, mengikuti screening, dan akhirnya diterima menjadi bagian dari mereka. Wakti itu aku mendaftar di posisi Staff Visual Image, karena sesuai dengan passion saya yang hobby desain.  Departemen DEKSI 2015/2016 Departemen DEKSI 2015/2016 Salah satu moment yang paling berkesan di term pertama ini adalah ketika saya bergabung di kepanitiaan Malang Leader Summit 2015 sebagai Kadiv PDD. Disini saya belajar banyak tentang bagaimana menghargai pendapat orang lain, belajar manajemen waktu, disiplin, dan disini pula saya membuktikan bahwa jika kita yakin, maka tidak ada yang tak mungkin. tidak ada usaha yang sia-sia. Banyak yang meragukan progr

Peta Universitas Brawijaya (UB) terbaru

Inilah Gambar Peta Universitas Brawijaya (UB) terbaru 2019 yang telah diperbaharui karena adanya penambahan beberapa Gedung Baru di Universitas Brawijaya, seperti poliklinik UB dan FKG. Selain itu juga terdapat perubahan nama Gedung Student Center yang kini telah berubah nama menjadi Gedung Kebudayaan Mahasiswa. Semoga peta UB berikut ini bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan. Klik Gambar untuk memperbesar, atau Klik kanan dan open image in new tab. Peta Universitas Brawijaya (UB) Malang PETA UNIVERSITAS BRAWIJAYA (UB)  -KITA SATU BRAWIJAYA-