Langsung ke konten utama

Melepas Masa Putih Abu Abu

Perpisahan adalah sebuah fase dalam kehidupan kita yg mau tidak mau harus kita terima. Buat yg kemarin baru saja mengikuti UN, sebentar lagi kalian akan merasakan perpisahan itu, tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja. Kali ini saya mencoba kembali mengenang detik-detik pengumuman kelulusan saya setahun yg lalu bersama dengan teman2 seperjuangan di SMA Negeri 1 Makale.

Jadi, waktu itu tepat tanggal 24 Mei 2013, acara Graduate kami digelar. Event yang sangat ditunggu-tunggu, karena berbarengan dengan pengumuman kelulusan.


Masih teringat betapa angkernya pengumuman UN tahun kemarin. Perasaan bergejolak tak karuan menjadi lukisan indah dalam catatan hidup.

Suasana yang mencekam terlihat jelas diraut wajah tatkala bapak Kepala sekolah berjalan menuju panggung acara untuk memberikan sambutan. Pikir kami inilah saatnya pengumuman yang kami nanti-nantikan. Namun ternyata rasa penantian itu bertambah panjang. Karena kelulusan akan diumumkan nanti setelah acara makan siang melalui amplop yg akan dibagikan.


Sekitar jam 2 siang, tibalah pembagian amlop itu. Usai dibagikan dengan perasaan deg-degan saya membuka dan hasilnya --LULUS--. Dengan jarak yang cukup dekat, teman saya yang lain dengan spontan berteriak lulus sambil berpelukan.



Perjalanan panjang saya dalam perjuangan menuntut ilmu di tingkat SMA akhirnya selesai sudah. Sebuah perjalanan melelahkan yang menguras tenaga, pikiran dan materi yang tak sedikit. Semua itu terbayar sudah ketika hasil kelulusan UN diumumkan. Aksi coret-mencoret seragam pun tak terhindarkan lagi. Waktu itu, hari itu, jam itu, menit itu, detik itu.



Namun sebelum kami larut dalam euphoria itu, sebelumnya disekitar sekolah tampak suasana yang berbeda. Saya diam tak mengerti dan mencoba bertanya-tanya 'apa gerangan yang terjadi'. Ternyata Satu orang teman seperjuangan kami tidak lulus. Suasana yang tidak diinginkan terjadi, “Ya Tuhan, kenapa kebahagiaan dan kesedihan berada dalam satu waktu dan tempat yang sama”. Apakah arti semua ini...

Pertanyaan itu memicu sebuah ingatan lama... Ingatan akan sebuah kejadian yang sudah lama berlalu... Kejadian itu terus membekas dalam benak saya, sampai saya menuliskannya di blog ini.. :)



“Berpisah bukan berarti kita tak akan pernah mengenalnya lagi. Berpisah bukan berarti mengubur semua kenangan bersamanya. Hanya lapisan tipis yang menyekat diantara dua orang yang terpisah yaitu ruang dan waktu”.

“I’ts not the End, it’s just the beginning”.
SALAM SMANSA “10..!!! Keep Solid Kawan!.

Komentar

  1. kebahagiaan dan kesedihan terjadi bersamaan emang bener bener bikin nyes. tapi setuju banget kalo perpisahan itu adalah awal dari segalanya.

    BalasHapus
  2. Gue sendiri waktu lulus smp ama sma ga ada bahagia-bahagianya. Temen gue yg ga lulus malah ada yg pingsan, padahal itu bukan akhir, hanya tahap dari bagian hidup. Tapi ada lho yang lebih merasa sedih dari mereka yg ga lulus, mereka yg dianggap pintar sejak pertama masuk sekolah. Lulus, dibilang biasa. Bahkan tidak ada yg menyelamati kelulusannya. Itu hampa rasanya.
    #KokKayakCurhatYa

    BalasHapus
  3. Follow back mas bro...

    BalasHapus
  4. "Berpisah bukan berarti kita tak akan pernah mengenalnya lagi. Berpisah bukan berarti mengubur semua kenangan bersamanya. Hanya lapisan tipis yang menyekat diantara dua orang yang terpisah yaitu ruang dan waktu" Hiks sedih bacanya :(( sekolahku blm kelulusan nih nanti tgl 27 Mei :')
    Btw, mampir ke blog aku ya, aku newbie :D salvirawp.blogspot.com

    BalasHapus
  5. bentar lagi gw juga begini.. :')

    BalasHapus
  6. Sedih juga ya harus berpisah dari temen-temen seperjuangan. Apalagi masa-masa sekolah itu masa yang paling susah untuk dilupakan :')

    BalasHapus
  7. Momen perpisahan selalu haru
    Btw klo dah pada pisah jgn lupa sama teman lama ya
    *seseorg yg baru join grup smp trus tmn lama sdh tak mengingatnya

    BalasHapus
  8. masa2 di kampus lebih berwarna loh karena berjuang utk hidup sendiri :) tp tetep masa sekolah adalah masa paling indah

    BalasHapus
  9. Duh, kasian bgt ya yg nggak lulus. Kontras bgt pasti perasaannya. Dulu jamannya saya, 5 tahun yg lalu (wth, saya udah tua) pengumuman kelulusan UN ga diumumin secara langsung bersamaan dgn acara perpisahan, tapi lewat pos, jadi kita tinggal duduk diem di rumah nungguin pak pos dateng, yg ga lulus ya ga dpt kiriman amplop, tp didatangkan oleh gurunya langsung. Jadi ya nggak gitu ketara...

    BalasHapus
  10. Masa sekolah, berkenang banget emang :)

    BalasHapus
  11. sebentar lagi giliran gue yang mengalami perpisahan., gue deg2an nih nunggu pengumuman..
    doain gue ya biar lulus dengan nilai terbaik..

    BalasHapus
  12. ah keren foto fotonya bang. gue juga mau perpisahan nih............. degdegan juga nungguin hasil un.. doain gue ya bang biar gue lulus dengan nilai terbaik

    BalasHapus
  13. Sebentar lagi saya juga akan merasakan hal kayak gini. dan saya setuju sama quotes paling akhir dan juga judul dari posting ini :))

    BalasHapus
  14. du,makin sedih bacanya mengingat kemarin saya baru perpisahan bg :'D

    BalasHapus
  15. Ah bentar lagi perpisahan sama temen SMP, sama gedung SMP ah aku males cari sekolah lagi xD

    BalasHapus
  16. Pengumuman kelulusan, masa paling deg degan :D

    BalasHapus
  17. berpisah bukannya bercerai

    lulus sma beberapa tahun kemudian siap-siap deg-degan lulus kuliah yah
    sukses selalu yah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Asisten Praktikum di Kampus

Sertifikat Asisten  Ada banyak sebutan di berbagai fakultas, Asisten Lab (Aslab)/ Asisten Dosen (Asdos) / Asisten Parktikum (Asprak) yang intinya bertugas untuk membantu dosen saat mengajar mata kuliah ber-praktikum.  Pendaftaran asisten praktikum Desain dan Pemrograman Web di FILKOM UB dibuka setiap semester genap. Untuk mendaftar asisten banyak kriteria dan seleksi yang harus ditempuh. Diantaranya adalah mahasiswa aktif FILKOM UB, pernah menempuh mata kuliah yang dipilih dengan nilai minimal B. Tentu para asisten adalah orang-orang pilihan sesuai kriteria kampus. Aku pertama kali mendaftar asisten saat masuk semester 6 tahun ajaran 2015/2016. Motivasi utama saya mendaftar waktu itu adalah ingin melawan kelemahan saya, karena saya tergolong orang introvert, terkadang sulit sekali bagi saya untuk berbicara di depan umum, kadang merasa gugup atau istilah kerennya nervous ketika harus berbicara di depan banyak orang. Niatku yang paling utama adalah melatih komun...

Anak SMA vs Anak Kuliah

Dulu ketika status saya masih “Anak SMA” , saya pengen banget cepat-cepat lulus, nggak sabar pengen kuliah. Mungkin teman-teman juga banyak yang begitu kan ? hayo ngaku deh . Sekarang setelah menjadi anak kuliahan, eh bukannya senang tapi malah pengen balik lagi ke masa putih abu-abu itu. Belum cukup setahun saya menanggalkan status Anak SMA itu , kenangan manis bersama teman-teman REIGA masih segar dalam ingatan, ah pengen kembali mengulangi kisah itu. “Masa SMA memang masa yang paling alay ngangenin” Back to topic, “ Apa sih bedanya sekolah sama kuliah? Toh sama aja kerjaannya belajar belajar juga” . Memang benar, sekolah dan kuliah memiliki kesamaan yaitu : BELAJAR. Tapi menjadi seorang mahasiswa itu TIDAK MUDAH guys. Banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai proses menjadi MANDIRI dan DEWASA . Jujur sih waktu saya SMA udah t erbiasa semua disediakan oleh orang tua. Nah i ni lah yang harus diubah mulai dari sekarang sebagai proses biar nanti nggak repot saat ...

Bangga Menjadi Apatis?

“Sebentar lagi pemilu. Udah tau mau milih siapa?” “Ah bodo amat dah. Aku gak suka politik” ***** “Tahun ini banyak yang nyaleg ya. Orang nya juga gak sembarangan.” “Ohya? Aku baru tahu malah. hahaha” (tertawa bangga)  ***** “Tahun ini pertama kali kita milih presiden nih. Kira-kira siapa ya yang bakalan menang?” “Gak tau ah, ikut keluarga aja milih siapa.” ***** “Anies Baswedan maju, coy. Ada istilah ‘turun tangan’ lagi. Gabung yuk?” “Ah kamu kayak anak Sos-Pol aja ngurusin yang begituan.” “Ya jangan apatis juga, bro” “Muak kalo ngeliat apalagi mikirin politik, yin. Kerjaan mereka korup.” “Ya jangan sampe terulang lagi lah” “Bodo ah. Gak penting juga mikirin yang begituan” ***** Saya heran, mengapa banyak orang yang apatis dan dengan bangganya mengaku apatis sedangkan di saat yang sama mereka sibuk memaki pemerintah yang ‘gak ada benernya’ di mata mereka. Mbok ya kalau tahu itu salah yo dibenerin toh. (ala Jowo). Yuk ubah pola pikir kalian teman-...