Selamat pagi Indonesia..
Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang kampung saya, Tana Toraja. sebuah nama kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan yang mungkin tidak pernah kalian dengar. Tana Toraja adalah sebuah daerah dataran tinggi. Tepat berada di jantung Sulawesi yang sesak dikelilingi pegunungan tinggi menjulang. Jaraknya sekitar 350 KM dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Butuh waktu 8 jam dari Makassar dengan menempuh jejalanan berkelok-kelok, panjang serasa tiada akhir.
18 tahun yang lalu saya dilahirkan di kampung ini. besar dan tumbuh bersama masyarakat Toraja adalah sebuah kebanggan tersendiri. Namun setahun yang lalu saya terpaksa harus meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu, demi melanjutkan study di bangku kuliah (menjadi mahasiswa rantau). aaakk, jd kangen kampung halaman, jd ga sabar pengen pulkam.
Toraja telah dikenal oleh para traveller sebagai sebuah daerah wisata yang istimewa di Indonesia bahkan di dunia. Toraja memiliki kekhasan budaya yang harmonis dengan alam yang memesona.
Terance W. Bigalke dalam bukunya A History of Tana Toraja (1981) menyatakan bahwa Tana Toraja sebagai museum hidup sebuah kultur tradisional yang lestari berabad-abad. Suku Toraja merupakan suku yang masih memegang teguh budaya khas Austronesia yang asli.
Di Toraja, kita bisa menjumpai rumah khas, pekuburan batu, goa, dan pohon, serta objek wisata alam yang mistis dan eksotis. Salah satu yang paling terkenal adalah Ke’te’ Kesu’. Kete’ Sebuah potret lengkap untuk menyaksikan khasanah tradisi Toraja yang utuh. Kita seperti dipertontonkan sebuah miniatur Toraja di tempat asalnya.
Kete’ Ketsu menawarkan rumah Tongkonan berusia ratusan tahun lengkap dengan Alang Sura’ (Lumbung Ukir) di hadapannya. Ada juga kubur gantung Toraja tua yang bernuansa eksotis dan mistis. Di sekitar Kete’ Ketsu, terdapat pula menhir-menhir yang tegak menjulang di dataran rerumputan. Pemandangan Kete’ Ketsu makin menawan tatkala dikepung persawahan dan perbukitan yang harmonis berpadu.
Ke'te Kesu adalah salah satu cagar budaya pariwisata yang telah diakui dunia. Usia areal ini telah mencapai 700 tahun. Rumah atau tongkonan yang berderet di dalamnya merupakan rumah panggung tertua di Tana Toraja.
Satu lagi yang paling populer di Toraja adalah upacara adat pemakaman yg dikenal dengan istilah “Rambu Solo”. Sepertinya tidak lengkap datang ke Tana Toraja tanpa menyaksikan upacara yang satu ini.
20 Februari 2014 silam, Untuk pertama kalinya Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono menyaksikan prosesi pemakaman adat Toraja (Rambu Solo’). Presiden SBY merasa bangga dengan adat istiadat masyarakat Toraja yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Memang presiden SBY sudah beberapakali dijadwalkan akan berkunjung ke Toraja, namun baru bisa terwujud pada bulan Februari kemarin. Usai berkunjung ke Toraja, Pak SBY melalui akun funpage Facebooknya mengatakan bangsa Indonesia bahkan dunia telah mengenal kebaikan Tana Toraja berserta masyarakatnya. Masyarakat Toraja dikenal masyarakat religius, taat beragama, menghormati adat istiadat, memiliki toleransi kerukunan yang tinggi dan menjalin kasih sayang antar sesama.
Di balik keindahan alam dan budaya Toraja itu, satu hal menjadi kekurangan adalah masalah infrastruktur. Pemerintah perlu memperluas dan memperbaiki jalan untuk peningkatan kemudahan akses ke Toraja.
Warisan alam dan budaya daerah memang perlu dilestarikan dan diperkenalkan terhadap masyarakat dunia sebagai salah satu kekayaan kita. Dengan demikian, perlindungan terhadap warisan ini merupakan kepentingan utama bagi generasi masa sekarang secara keseluruhan. Untuk itu Anak Muda perlu mengenali dan mengeksplorasi potensi daerahnya, Memiliki semangat cinta daerah, cinta Indonesia. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestrikannya.
18 tahun yang lalu saya dilahirkan di kampung ini. besar dan tumbuh bersama masyarakat Toraja adalah sebuah kebanggan tersendiri. Namun setahun yang lalu saya terpaksa harus meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu, demi melanjutkan study di bangku kuliah (menjadi mahasiswa rantau). aaakk, jd kangen kampung halaman, jd ga sabar pengen pulkam.
Pintu masuk di perbatasan Kab. Toraja dengan Kab. Enrekang |
Toraja telah dikenal oleh para traveller sebagai sebuah daerah wisata yang istimewa di Indonesia bahkan di dunia. Toraja memiliki kekhasan budaya yang harmonis dengan alam yang memesona.
Di Toraja, kita bisa menjumpai rumah khas, pekuburan batu, goa, dan pohon, serta objek wisata alam yang mistis dan eksotis. Salah satu yang paling terkenal adalah Ke’te’ Kesu’. Kete’ Sebuah potret lengkap untuk menyaksikan khasanah tradisi Toraja yang utuh. Kita seperti dipertontonkan sebuah miniatur Toraja di tempat asalnya.
Kete’ Ketsu menawarkan rumah Tongkonan berusia ratusan tahun lengkap dengan Alang Sura’ (Lumbung Ukir) di hadapannya. Ada juga kubur gantung Toraja tua yang bernuansa eksotis dan mistis. Di sekitar Kete’ Ketsu, terdapat pula menhir-menhir yang tegak menjulang di dataran rerumputan. Pemandangan Kete’ Ketsu makin menawan tatkala dikepung persawahan dan perbukitan yang harmonis berpadu.
Ke'te Kesu adalah salah satu cagar budaya pariwisata yang telah diakui dunia. Usia areal ini telah mencapai 700 tahun. Rumah atau tongkonan yang berderet di dalamnya merupakan rumah panggung tertua di Tana Toraja.
Satu lagi yang paling populer di Toraja adalah upacara adat pemakaman yg dikenal dengan istilah “Rambu Solo”. Sepertinya tidak lengkap datang ke Tana Toraja tanpa menyaksikan upacara yang satu ini.
20 Februari 2014 silam, Untuk pertama kalinya Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono menyaksikan prosesi pemakaman adat Toraja (Rambu Solo’). Presiden SBY merasa bangga dengan adat istiadat masyarakat Toraja yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Memang presiden SBY sudah beberapakali dijadwalkan akan berkunjung ke Toraja, namun baru bisa terwujud pada bulan Februari kemarin. Usai berkunjung ke Toraja, Pak SBY melalui akun funpage Facebooknya mengatakan bangsa Indonesia bahkan dunia telah mengenal kebaikan Tana Toraja berserta masyarakatnya. Masyarakat Toraja dikenal masyarakat religius, taat beragama, menghormati adat istiadat, memiliki toleransi kerukunan yang tinggi dan menjalin kasih sayang antar sesama.
“Ini gambaran masyarakat baik, good society yang hendak kita tegakkan di negeri kita. Saya serukan Bangsa Indonesia untuk contoh masyarakat Toraja, mereka selesaikan semua permasalahan dengan damai, mencegah konflik, itulah yang ingin di hadirkan di negeri kita tercinta ini,” kata Presiden SBY menyampaikan kekagumannya terhadap adat istiadat Toraja saat melakukan kunjungan.Toraja juga dikenal dengan hasil alamnya, yakni Kopi Toraja yang telah dikenal tidak hanya di Indonesia tetapi di berbagai belahan dunia.
Kopi Toraja yg mendunia |
Artikel ini diikutsertakan dalam "Kontes Blog #3TahunWB - Warung Blogger Peduli Potensi Daerah"
Toraja adalah salah satu destinasi favorite di Indonesia Tiimur, namun sayang, bila dibandingkan dengan destinasi wisata yang ada di Indonesia...Toraja sangat jauh tertinggal,,terutama dalam infrastruktur dan fasilitas wisata yang ada..., semoga saja kelak Toraja bisa lebih baik lagi..
BalasHapuskeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
benar pak. masalah pemerataan pembangunan yg masih menjadi masalah primer dan mendasar di negeri kita ini. Berharap siapapun yang diberi otoritas untuk mengelola negara ini harus membereskan masalah yang elementer ini. dan kita juga sebagai warga daerah harus membantu menjaga dan melestarikannya.
HapusWaaaaaakk keren-kereeen :D Jadi pengen banget travelling ke Tana Toraja. Foto rumah Tongkonan yang hadep-hadepan itu juga keren banget! Bisa nih jadi destinasi kalo mau jalan-jalan. :D
BalasHapusmonggo.. semoga segera terealisasi :D
Hapuswaah itu kampung halaman kamu ? pengen jalan jalan kesana. Kalo ada temen yang di tuju enak tuh *kode haha
BalasHapushmm. bentar lagi libur panjang dan gue pulkam, ayo bareng.. haha
Hapusemang sekarang tinggalnya dimana gitu ?
Hapussekarang lagi di malang. jd mahasiswa rantau -,-
HapusSugoi men!! Gue cuma pernah nyoba kopi Toraja nya doang tapi belum pernah ke Toraja :o
BalasHapushaha, ayo kapan2 ke Toraja dong.. biar lebih lengkap :)
HapusWah, kamu anak Toraja asli? gue masih salut dan penasaran pengin ke sana. Mudah2an suatu saat kesampaian \:D/
BalasHapusiya.. sepertinya kamu harus kesana. amiin
HapusGue makin semangat sekaligus ngerasa horor setelah baca cerpennya Faisal Odang yang tentang bayi meninggal yang di kubur di dalam batang pohon..
Hapuswkwk. orang toraja yg dulu2 memang ada kebiasaan yg mengubur bayi di dalam pohon besar. aku blm pernah liat sih, entah sekarang kegiatan itu masih ada atau tidak.
HapusUdah sering banget denger toraja tapi belum pernah kesana
BalasHapusSumber wisata kita banyak sebenernya ya, sayang aja toraja ko sampe gak dikenal gara2 akses yg lumayamn susah :( semoga kapan2 bisa kesana
iya, mungkin kitanya juga yg kurang publikasi dan promo ke orang2 luar.
Hapusdi tunggu ya :)
Ini tempat masih menjadi impian saya
BalasHapuskejar dengan hatimu, lakukan sungguh- sungguh. apapun yg kau mau, apapun impianmu.. karena didalam hidup ini tak ada yg tak mungkin.
HapusKeren!! Doakan saya April 2015 nanti bisa kesana utk melakukan penelitian d bidang peternakan kerbau :)
BalasHapusmakasih. Kerbau memang salah satu hewan khas di Toraja yg sering diasosiasikan sebagai lambang kekayaan masyarakat toraja. wah, semoga sukses penelitiannya disana ya :)
HapusKeren uy jd pengen nengok ke sana hihihi
BalasHapusHello Gustian salam kenal yah, saya mau melemparkan tongkat estafet tentang The Liebster Award ke kamu, jika berkenan monggo diintip yaa :)
http://catatandewisri.blogspot.com/2014/05/the-liebster-award.html
makasih ^^
salam kenal jg. jd kapan rencana mau kesana? :3
Hapuswah, langsung dpet award, oke saya terima.. *meluncur ke TKP*
Kalo pulkam makanya ajak2 saya *eaaaa hahhaha*
Hapusoke, ntar tak culik kamu ke toraja ya :D. heheh
HapusHai Kak Gustian! neng kasih award nih buat (blog) Kakak. Cek di sini ya? http://choconeng.blogspot.com/2014/05/the-liebster-award.html
BalasHapusaduh, ada lagi nih. haha, makasih neng.. segera ke TKP.
Hapusjadi pengen ke toraja deh! kereen-kereeen tempatnyaa :)
BalasHapusTana Toraja... Tana Toraja.... wisata alam & adat budaya yang sangat kental. Bener-bener bagus. Pengen segera packing dan ke sana.
BalasHapusSaya sangat bangga dan bersyukur menjadi salah satu putra toraja.. Karna alam dan kebudayaannya yang begitu indah dan menarik.. Sebagai salah satu putra dari toraja saya akan selalu berjanji untuk melestarikan kebudayaan leluhur saya....
BalasHapusOya saya mau numpang share iklan saya nih.
Semoga iklan ini dapat bermanfaat..
Info penginapan Bagi yang ingin bepergian dan membutuhkan hotel untuk menginap silahkan memesan melaui kedua situs link kami di bawah ini.
http://www.pegipegi.com/hotel/bali/?affid=AFF0289
http://www.booking.com/country/id.html?aid=396941
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusYour post really helped me figure out life, if it weren’t for your site I’d probably still be stuck in search engine world looking for all sorts of information. You know? Bye
BalasHapusTangki Fiberglass
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus