Miris, mendengar berita tentang ospek yang menggunakan
kekerasan dan perpeloncoan. Model ospek yang sangat konvensional, primitif
dan tidak pantas lagi diterapkan di jaman modern seperti sekarang ini. Justru akan
menimbulkan tekanan batin bagi mahasiswa baru dan pasti mereka akan wariskan
lagi kepada generasi selanjutnya.
“Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas dan teman seideologi. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah yang menjadi korban-korban baru mahasiswa semacam itu,” - Soe Hok Gie
Kampus adalah tempat berkumpulnya para ilmuwan dan intelektual. Maka
sudah sepantasnya civitas akademika menghadirkan ospek yg nyaman dan
menyenangkan. Mahasiswa baru seharusnya diperlakukan dengan lebih bermartabat,
karena mereka ini adalah calon-calon pendorong kemajuan.
Sebagai mahasiswa jurusan Informatika di Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya, tentu akan merasakan Indahnya masa-masa ospek di PTIIK. Ospek fakultas atau yang biasa disebut Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Mahasiswa Baru PTIIK, itu ternyata tak seperti yang aku bayangkan sebelumnya.
Metode yang diangkat adalah Pendampingan. Dengan menempatkan mahasiswa senior sebagai pendamping maba yang bertugas membimbing dan mengarahkan adik2 mereka jika mengalami kebingungan dalam memahami sistem dan aturan perkuliahan di PTIIK. Konsep pendampingan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk mahasiswa yang berakhlak baik, mampu menghargai sesama dan peduli. Diharapkan maba yang telah dibimbing dan dibantu oleh kakak pendampingnya dengan baik, kemudian dapat menularkan kebaikan tersebut kepada sesamanya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk Acara PK2-nya sendiri hanya berlangsung sekitar 8 jam, namun dikemas menjadi 2 hari karena banyaknya maba di PTIIK. Di awali dengan kegiatan upacara penyambutan, kemudian dilanjutkan dengan pembekalan materi di kelas-kelas. Para maba diberikan berbagai informasi antara lain tentang pengenalan PTIIK, perbedaan pola pikir mahasiswa dan siswa SMA, pengenalan berbagai kegiatan akademik, serta organisasi kemahasiswaan yang ada di PTIIK. Materi diberikan secara bergantian oleh dosen, Lembaga mahasiswa, dan alumni PTIIK.
Di sela-sela pembekalan materi juga terdapat ice breaking yang biasanya diisi dengan games dari pendamping. Sementara di sesi akhir terdapat review oleh Koordinator kelas (korlas) untuk mengukur keberhasilan dan kemampuan mahasiswa menangkap materi yg diberikan. Dan yang pasti maba ini juga diberikan snack meskipun acaranya cuma 4 jam, karena generasi penerus bangsa harus diberi nutrisi yg cukup :)
Atribut dan perlengkapan maba pun tidak berlebihan. Maba tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang demi perlengkapan ospek yang hanya akan digunakan beberapa hari saja. Kasihan udah bayar mahal untuk masuk, masih aja dikuras. Kalo bisa mudah, kenapa harus dipersulit?. Seperti kutipan yg selalu disampaikan Ketua PTIIK, Pak Sutrisno: “Mudahkanlah orang lain, maka kita akan dimudahkan oleh-Nya”
Seperti itulah gambaran ospek di fakultasku. Tidak ada perpeloncoan, long march, bentak-bentakan, diteriaki, atau pun pemberian tugas yg aneh & tidak mendidik. Mahasiswa baru dianggap sudah dewasa, jadi tidak perlu diatur dan diteriaki. Meski begitu diharapkan tetap mampu menanamkan disiplin dengan sikap tegas, meskipun disampaikan dengan tutur kata yang lembut & baik.
Melihat keberhasilan penerapan metode tersebut pada tahun lalu, maka pada PK2 Maba PTIIK 2014 juga mengangkat metode serupa, kebetulan aku masuk salah satu panitia devisi PDDM. Dan berkut beberapa dokumentasinya :
Suasana di lapangan saat upacara penyambutan |
Suasana Dalam ruangan kelas saat pembekalan Materi |
Meski ospek di PTIIK bukanlah yg terbaik, Tapi menurut saya sistem ospek seperti ini perlu dipertahankan dengan berbagai penyempurnaan. Berharap fakultas lainnya yang ada di UB, bahkan perguruan tinggi yg lain juga mulai menerapkan ospek yg modern bukan yg konvensional.
Ospek dengan model kekerasan sudah lewat masanya, dan tak lagi sesuai dengan era sekarang. Mahasiswa baru masuk ke universitas untuk menuntut ilmu, jangan hadirkan praktik yang menunjukkan keterbelakangan atau pembodohan. Ospek memang dibutuhkan untuk penanaman mental, kemandirian, kedisiplinan, tetapi bagaimana agar jauh dari kesan kekerasan. Tujuan baik hanya dapat dicapai dengan cara yg baik juga, sudah fitrahnya manusia ingin diperlakukan secara baik.
Impian saya adalah semoga suatu saat ospek di Indonesia tidak lagi menjadi suatu hal yg "menakutkan" bagi mahasiswa baru tapi justru menjadi hal yg "menyenangkan". Karena "Ospek yg mencerdaskan adalah cerminan Intelektualitas Mahasiswa dan Dosen". Hidup Mahasiswa!!!
jadi mabanya bisa enjoy sama senior dan alumni mereka, pengetahuan jadi luas... ospek yg keren dan sangat menginspirasi.
BalasHapusooh kak gustian yg foto2 pas PK2 kemarin itu ya.. buat para panitia good job banget deh. ospek terkece. jd pengen nambah #lol
BalasHapusteratur sekali nampaknya
BalasHapussukses deh :)
ane setuju sama quotesnya soe hok gie. semoga di jaman sekarang ini, bener2 gak ada yg namanya ospek pake kekerasan gitu.
BalasHapusBaca ini aku jadi semacam kembali ke zaman ngampus hahaha
BalasHapuskegiatan seperti itu sudah diterapkan di fakultas teknik unhas semenjak angkatan 2012. atributnya paling baju putih, celana kain hitam, dan pake dasi hitam. itu aja sih :D
BalasHapussemoga bisa menjadi contoh bagi kampus lain
BalasHapuskeren kutipan dari ketua PTIIK Pak Sutrisno (y)
BalasHapusIhiiy, hidup mabaa! Di kampusku juga ospeknya menyenangkan kak :D sangat sistematis, terstuktur dan masif. Tanpa ada bentakan, tanpa atribut yang menyusahkan dan kegiatannya seruuu banget. Nggak berasa capeknya :')
BalasHapusDulu waktu kuliah ospeknya juga gitu :)
BalasHapusklo inget ospek suka berasa kuliah tuh baru kemaren, eh udeh lulus ajeh
BalasHapusKeren banget UniBraw, ya. Duh. :33
BalasHapusWah bagus nih, semoga bisa menular ke fakultas yang lain ya. Dan buat adek-adek mabanya juga jangan jadi belagu mentang-mentang di ospek kayak gini. Harus tetep saling menghormati. :))
BalasHapusBagus lah, memang sudah seharusnya ospek tidak menggunakan kekerasan. Kalau sudah terjadi turun menurun memang agak sulit memutus mata rantai ini. Tapi Univ. Brawijaya bisa. Salut..
BalasHapusiya, di kampusku (FEB UB) juga udah ilang kekerasan, malah enak ospeknya. pengen ospek lagi (Halah)
BalasHapusWah itu baru ospek. Semoga gak ada lagi ospek kampus maupun sekolah kita yang keras2 lagi. Brawijaya ya, bisa deh gw rekomendasiin kalo ada yang nanya tempat kuliah. :)
BalasHapusAslmlkm. Apa kabar Sobat? Setelah saya berkunjung ke blog anda, saya jadi
BalasHapustertarik dengan gaya menulis anda.
Dari itu saya ingin menawarkan anda sebuah job, mereview blog saya
caramembuatdonatkentang.com
Hasil reviewnya anda tulis di blog anda. Trus kasih link ke blog saya.
Imbalannya saya hadiahkan anda uang Rp 100.000. Tertarik ga?
Syarat:
1. Murni tulisan anda
2. Minimal artikel 300 kata
3. Memberikan link: Cara Membuat Donat ke blog saya
caramembuatdonatkentang.com
4. Konfirmasi cepat ke 0852 66966 520
HAI, teman-teman, dukung aku ya buat jadi School Editor GADIS Annual Edition 2015.
BalasHapusCaranya:
• Vote via Website
1. Klik link ini >> bit.ly/SyifaGADIS2015
2. Pilih VOTE di bawah artikelku
3. Daftar/sign up jadi member di GADIS.co.id
4. Cek email kamu, dan aktivasi akun GADIS
5. Sekarang masuk/login dan klik VOTE di artikelku lagi, kalau sudah ada message data kamu terkirim artinya kamu sudah vote aku
6. Kamu bisa vote satu kali setiap hari, jadi boleh banget tiap hari vote kok
• Vote via SMS
Kirim SMS ke 08111901555. Formatnya:
MBY(spasi)NamaKamu#SekolahKamu#SchoolEditor#Asy-syifaaHalimatuSadiah#SMAN1Cililin
Contoh: MBY DindaImani#SMAN5Bandung#SchoolEditor#Asy-syifaaHalimatuSadiah#SMAN1Cililin
*) Tarif SMS normal kok, jadi kirim sebanyak-banyaknya, dan ajak juga teman-teman kalian :)
TERIMAKASIH ^^
waahh.. selamat jadi maba gus! :D
BalasHapusWah ospek tanpa perplocoan itu bagus banget....
BalasHapusPerlu dicontoh oleh perguruan tinggi lainnya :)
Nggak ada lagi yang namanya kekerasan. Bagus nih, patut di contoh. Mampir ke blog gua ya :)
BalasHapuskampus gua juga udah menerapkan kayak gini sih. cuma atributnya kadang masih suka aneh. haha. tapi kekerasan dan bentak-bentakan gak ada. murni pengenalan sistem perguruan tinggi
BalasHapusOspek PTIIK keren. semoga tetap berlaku kedepannya.
BalasHapusTerima kasih untuk segenap rekan-rekan panitia, pemateri dan mahasiswa baru PK2 PTIIK 2014. Semoga kebersamaan ini dapat selalu terjaga. Ospek PTIIK inspirasi Indonesia hahhaha
BalasHapusWahhh kampus kita sebelahan :D
BalasHapusanak IT gini ya ospeknya, keren keren
BalasHapusKenapa ospek jamanku begitu keji?, Oh kenapa?, Menderita aku ini :(
BalasHapus